RSS

ZAT TAMBAHAN MAKANAN YANG MERAGUKAN

02 Mar
1. Apa itu MSG (Mono Sodium Glutamat) dan apakah dampaknya bagi tubuh?
Manfaat asam amino glutamat sebagai penyedap rasa baru diketahui pada tahun
1908 oleh seorang ilmuwan Jepang bernama Dr. Kikunae Ikeda.
Penemuan MSG oleh Dr. Ikeda diawali oleh keprihatinannya terhadap kondisi fisik rakyat Jepang di kala itu. Sewaktubelajar ilmu Kimia modern di Jerman, dia membandingkan tubuh orang Jerman yang lebih
tinggi dari pada orang Jepang.
Dia juga mengamati makanan Jerman dan merasakan kesamaan cita rasa unik pada makanan Jerman yang juga ada pada makanan Jepang.Setelah kembali ke Jepang, Dr. Ikeda memusatkan penelitiannya pada bumbu
tradisionil Jepang, yaitu kaldu yang terbuat dari rumput laut (Kombu). Dia berhasil mengisolasi sumber rasa unik tersebut, yaitu asam Glutamat. Rasa ini kemudian diperkenalkannya dalam bahasa Jepang sebagai rasa “Umami”.Penemuan Glutamat sebagai sumber rasa “Umami” mengukuhkan ambisi Ikeda untuk memperbaiki kondisi fisik bangsanya, yaitu melalui bumbu masak yang menambah citarasa dan kelezatan makanan Jepang. Dr. Ikeda mendapatkan paten atas metode produksi MSG. Namun, asam Glutamat murni yang dihasilkannya
tidak menarik secara komersial karena sifat fisik dan kimianya. Hingga akhirnya Dr. Ikeda berhasil mensenyawakan glutamate dengan sodium menjadi Monosodium Glutamat (MSG). Dengan membagi hak patennya dengan seorang pemilik pabrik Iodine, Saburousuke Suzuki, Dr Ikeda kemudian berhasil
mewujudkan hasratnya memproduksi dan memasarkan MSG secara massal.

EFEK MSG BAGI TUBUH
Selain tujuan Dr. Ikeda untuk memperbaiki gizi, MSG yang ditemukannya
ternyata membawa beberapa dampak buruk bagi kesehatan , antara lain :
– Hipertensi
– Perubahan vetsin menjadi zat karsinogenik saat proses penggorengan
Artikel tersebut dari seorang ahli patologi Dr. Iwan T. Budiarso , DVM, MSc,
Phd, APU, dan link lebih lengkapnya :

2. Di pasaran banyak sekali makanan yang mengandung pengawet berbahaya, Apa saja pengawet berbahaya dan apa dampaknya?
Di bawah adalah contoh pengawet yang sama sekali tidak aman untuk dikonsumsi :
1.Formalin : Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak
sistem saraf.
2.Boraks : Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.
3.Natamysin : Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
4.Kalium Asetat : Kerusakan fungsi ginjal.
5.Nitrit dan Nitrat : Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai
organ tubuh, sulit bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntahmuntah.
6.Kalsium Benzoate : Memicu terjadinya serangan asma.
7.Sulfur Dioksida : Perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
8.Kalsium dan Natrium propionate : Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren,kelelahan, dan kesulitan tidur.
9.Natrium metasulfat : Alergi pada kulit
Di Pasaran pengawet di golongkan menjadi 3, menurut badan pengawas obat dan
makanan, yaitu : Aman dan diizinkan, Aman dalam kadar tertentu dan diizinkan,
Tidak aman dan tidak diizinkan.

Dibawah ini merupakan contoh pengawet yang aman dan diizinkan, sehingga
dapat menjadi solusi alternative bagi pengawet – pengawet yang mengandung
unsur berbahaya.
1)Chitosan
Dr. Ir Linawati ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan (FPIK- IPB)
menyatakan chitosan merupakan bahan pengawet organik yang diperoleh dari
produk turunan dari polimer chitin yang diproduksi dari limbah udang dan
rajungan. Chitosan tidak beracun. Bila digunakan pada ikan asin, berfungsi
sebagai pelapis (coating), agar tidak dihinggapi lalat, dan menghambat
pertumbuhan bakteri. Penggunaan chitosan dapat mengawetkan sampai 8 minggu.

2)AsapdCaird(LiquiddSmoke)
Dr. AH. Bambang Setiadji, Dosen Fakultas MIPA, UGM, menemukan Asap Cair ( Liquid Smoke) bisa menjadi bahan pengawet pangan yang berfungsi sebagai antimikroba dan antioksidan. Pemanfaatan Liquid Smoke pada industri pangan cukup digunakan 25% + 75% air kemudian digunakan untuk merendam ikan dan daging selama 15 menit. Pengawetan dengan merendam ikan dan daging pada asap cair (liquid smoke) ini bisa bertahan selama 25 hari.

3)Kunyit
Dr NL ida Soeid MS, menyatakan kunyit dapat digunakan sebagai pengawet tahu, disamping berfungsi sebagai warna juga sebagai antibiotik, sekaligus mencegah agar tidak cepat asam.

4)AirpKip(AirpEndapanpAbupMerang)
Air Ki ini dapat digunakan sebagai pengawet mie dan dapat bertahan sampai 2 hari.

5)AsampSitratp(CitricpAcid)
Asam sitrat adalah pengawet yang dibuat dari air kelapa yang diberi mikroba.Asam sitrat yang siap pakai banyak dijual bebas ditoko kimia, namun kalau bahan baku air kelapa banyak, maka lebih baik dibuat sendiri, harganya akan lebihpmurah.
Untuk menghindari penggunaan bahan pengawet berbahaya serta meningkatkan pemanfaatan bahan pengawet alternatif yang aman bagi kesehatan maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut;
Pertama: membuat daftar bahan-bahan kimia berbahaya yang dilarang untuk digunakan pada produk makanan dan minuman
dilengkapi dengan nama kimia dan nama perdagangannya.agar tidak terjadi kesalahan pemakaian oleh produsen.
Kedua: melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti; Pemeritah, Pelaku Usaha, Assioasi, Konsumen, Yayasan Lembaga Konsumen (YLKI) maupun Perguruan Tinggi untuk menanggulangi penggunaan bahan pengawet berbahaya dan memberikan bahan pengawet alternatif yang aman dan tidak merugikan konsumen maupun produsen.
Ketiga: mensosialisasikan bahaya penggunaan bahan-bahan kimia terhadap konsumen dan produsen agar kedua belah pihak tahu dan mengerti tentang bahaya yang diakibatkan oleh penggunaan bahan kimia terhadap makanan dan minuman.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 2 Maret 2012 inci Uncategorized

 

Tinggalkan komentar